PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN
Devi Ari Mariani, M.Si
Pengertian perkembangan berbeda dengan
pertumbuhan, meskipun keduanya tidak berdiri sendiri. pertumbuhan berkaitan
dengan perubahan kuantitatif yaitu peningkatan ukuran dan struktur. Tidak saja
anak menjadi lebih besar secara fisik, tetapi ukuran dan struktur rgandalam
otak meningkat. Akibat adanya pertumbuhan otak anak memiliki kemampuan yang
lebih besar untuk belajar, mengingat, dan berpikir. Sedangkan perkembangan
berkaitan dengan perubahan kualitatif dan kuantitatif yang merupakan deretan
progresif dari perubahan yang teratur dan koheren. Progresif menandai bahwa
perubahannya terarah, membimbing mereka maju dan bukan mundur. Teratur dan
koheren menunjukkan adanya hubungan nyata antara perubahan yang sebelumnya dan
sesudahnya.
Pada pembahasan ini akan diterangkan 6 prinsip
perkembangan menurut Hurlock (1991). Prinsip-prinsip ini merupakan ciri mutlak
dari pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh seorang anak, kesepuluh
prinsip tersebut adalah :
- Adanya perubahan.
Manusia tidak pernah dalam keadaan statis dia
akan selalu berubah dan mengalami perubahan mulai pertama pembuahan hingga
kematian tiba. Perbuhan tersebut bisa menanjak, kemudian berada di titik puncak
kemudian mengalami kemunduran.
Selama proses perkembangan seorang anak ada
beberapa ciri perubahan yang mencolok, yaitu ;
- Perubahan ukuran, Perubahan fisik yang meliputi : tinggi, berat, organ dalam tubuh, perubahan mental. Perubahan mental meliputi : memori, penalaran, persepsi, dan imajinasi.
- Perubahan proporsi, Misalnya perubahan perbandingan antara kepala dan tubuh pada seorang anak.
- Hilangnya ciri lama, Misalnya ciri egosentrisme yang hilang dengan sendirinya berganti dengan sikap prososial.
- Mendapatkan ciri baru, Hilangnya sikap egosentrisme anak akan mendapatkan ciri yang baru yaitu sikap prososial.
- Perkembangan awal lebih kritis daripada perkembangan selanjutnya.
Lingkungan tempat anak menghaiskan masa
kecilnya akan sangat berpengaruh kuat terhadap kemampuan bawaan mereka.
Bukti-bukti ilmiaih telah menunjukkan bahwa dasar awal cenderung bertahan dan
mempengaruhi sikap dari perilaku anak sepanjang hidupnya, terdapat 4 bukti yang
membenarkan pendapat ini.
- Hasil belajar dan pengalaman merupakan hal yang dominan dalam perkembanga anak
- Dasar awal cepat menjadi pola kebiasaan, hal ihi tentunya akan berpengaruh sepanjang hidup dalam penyesuaian sosial dan pribadi anak
- Dasar awal sangat sulit berubah meskipun hal tersebut salah
- Semakin dini sebuah perubahan dilakukan maka semakin mudah bagi seorng anak untuk mengadakan perubahan bagi dirinya.
- Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar
Perkembangan seorang anak akan sangat
diperngaruhi oleh proses kematangan yaitu terbukanya karateristik yang secara
potensial sudah ada pada individu yang berasal dari warisan genetik individu.
Seperti misalnya dalam fungsi filogentik yaitu mmerangkak, duduk kemudian berjalan.
Sedangkan arti belajar adalah perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha.
Melalui belajar ini anak anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang
diwariskan. Hubugan antara kematangan dan hasil belajar ini bisa dicontohkan
pada saat terjadinya masa peka pada seorang anak, bila pembelajaran itu
diberikan pada saat masa pekanya maka hasil dari pembelajaran tersebut akan
cepat dikuasai oleh anak, demikian pula sebaliknya.
- Pola perkembangan dapat diramalkan
Dalam perkembangan motorik akan mengikuti hukum
chepalocaudal yaitu perkembangan yang menyebar keseluruh tubuh dari kepala ke
kaki ini berarti bahwa kemajuan dalam struktur dan fungsi pertama-tama terjadi
di bagian kepala kemudian badan dan terakhir kaki. Hukuk yang kedua yaitu
proxmodistal perkembangan dari yang dekat ke yang jauh. Kemampuan jari-jemari
seorang anak akan didahului oleh ketrampilan lengan terlebih dahulu.
e. Pola perkembangan mempunyai karateristik
yang dapat diramalkan
Karateristik tertentu dalam perkembangan juga
dapat diramalkan, ini berlaku baik untuk perkembangan fisik maupun mental.
Semua anak mengikuti pola perkembangan yang sama dari saatu tahap menuju tahap
berikutnya. Bayi berdiri sebelum dapat berjalan. Menggambar lingkaran sebelum
dapat menggambar segi empat. Pola perkembangan ini tidak akan berubah sekalipun
terdapat variasi individu dalam kecepatan perkembangan.
Pada anak yang pandai dan tidak pandai akan mengikuti urutan perkembangan yang sama seperti anak yang memiliki kecerdasan rata-rata. Namun ada perbedaan mereka yang pandai akan lebih cepat dalam perkembangannya dibandingkan dengan yg memiliki kecerdasan rata-rata, sedangkan anak yang bodoh akan berkembanga lebih lambat.
Pada anak yang pandai dan tidak pandai akan mengikuti urutan perkembangan yang sama seperti anak yang memiliki kecerdasan rata-rata. Namun ada perbedaan mereka yang pandai akan lebih cepat dalam perkembangannya dibandingkan dengan yg memiliki kecerdasan rata-rata, sedangkan anak yang bodoh akan berkembanga lebih lambat.
Perkembangan bergerak dari tanggapan yang umum
menuju tanggapan yang lebih khusus. Misalnya seorang bayi akan mengacak-acak
mainan sebelum dia mampu melakukan permainan itu dengan jari-jarinya. Demikian
juga dengan perkembangan emosi, anak akan merespon ketekutan secara umum pada
suatu hal yang baru namun selanjutnya akan merepon ketakutan secara khusus pada
hal yang baru tersebut.
Perkembangan berlangsung secara
berkesinambungan sejak dari pembuahan hingga kematian, namun hal ini terjadi
dalam berbagai kecepatan, kadang lambat tapi kadang cepat. Perbedaan kecepatan
perkembangan ini terjadi pada setiap bidang perkembangan dan akan mencapai
puncaknya pada usia tertentu. Seperti imajinasi kreatif akan menonjol di masa
kanak-kanak dan mencapai puncaknya pada masa remaja. Berkesinambungan memiliki
arti bahwa setiap periode perkembangan akan berpengaruh terhadap perkembangan
selanjutnya.
f. Terdapat perbedaan individu dalam
perkembangan
Walaupun pola perkembangan sama bagi semua
anak, setiap anak akan megikuti pola yang dapat diramalkan dengan cara dan
kecepatanya sendiri. Beberapa anak berkembang dengan lancar, bertahap langkah
demi langkah, sedangkan lain bergerak dengan kecepatan yang melonjak, dan pada
anak lain terjadi penyimpangan. Perbedaan ini disebabkan karena setiap orang
memiliki unsur biologis dan genetik yang berbeda. Kemudian juga faktor
lingkungan yang turut memberikan kontribusi terhadap perkembangan seorang anak.
Misalnya perkembangan kecerdasan dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti
kemampuan bawaan, suasana emosional, apakah seorang anak didorong untuk
melakukan kegiatan intelektual atau tidak. Dan apakah dia diberi kesempatan
untuk belajar atau tidak.
Selain itu meskipun kecepatan perkembangan anak
berbeda tapi pola perkembangan tersebut memiliki konsistensi perkembangan
tertentu. Pada anak yang memiliki kecerdasan rata-rata akan cenderung memiliki
kecerdasan yang rata-rata pula ketika menginjak tahap perkembangan berikutnya.
Perbedaan perkembangan pada tiap individu
mengindikasikan pada guru, orang tua, atau pengasuh untuk menyadari perbedaan
tiap anak yang diasuhnya sehingga kemampuan yang diharapkan dari tiap anak
seharusnya juga berbeda. Demikian pula pendidikan yang diberikan harus bersifat
perseorangan.
g. Setiap tahap perkembangan memiliki bahaya
yang potensial
Pola perkembangan tidak selamanya berjalan
mulus, pada setiap usia mengandung bahaya yang dapat mengganggu pola normal
yang berlaku. Beberapa hal yang dapat menyebabkan antara lain dari lingkungan
dari dari anak itu sendiri. Bahaya ini dapat mengakibatkan terganggunya
penyesuaian fisik, psikologis dan sosial. Sehingga pola perkembangan anak tidak
menaik tapi datar artinya tidak ada peningkatan perkembangan. Dan dapat
dikatakan bahwa anak sedang mengalami gangguan penyesuaian yang buruk atau
ketidakmatangan.
Peringatan awal adanya hambatan atau
berhentinya perkembangan tersebut merupakan hal yang penting karena
memungkinkan pengasuh (Orangtua, guru dll) untuk segera mencari penyebab dan
memberikan stimulasi yang sesuai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar